clock

Recent Posts

Rabu, 09 Februari 2011

playstation move


PlayStation Move adalah sebuah pheripheral, motion-sensing game controller untuk konsol PlayStation 3. Sebelum diberi nama Playstation Move, Sony memberinya nama PlayStation Motion Controller. Banyak orang yang mengatakan bahwa kontroler tersebut mengambil basic desain dari Wii-mote controller. Untuk mengoperasikannya, gamer memerlukan PlayStation Eye webcam untuk mendeteksi posisi dan lokasi dari wand, sedangkan sensor di dalam wand berfungsi untuk mendeteksi gerakan. Seperti halnya kontroler wii, Playstation Move dapat ditambahkan sub-controller. Di masa mendatang, rencananya sony bakal merilis berbagai macam bundle Playstation Move, macam starter kit yang berisikan Playstation eye, Move motion controller, dan sebuah Motion Control game. Bundle tersebut rencananya akan dijual kurang dari US$100

Sekarang mari kita lihat sejarah perkembangan Playstation Move:
Pengembangan Playstation Move dimulai secara jelas pada tahun 2008. Namun beberapa tahun sebelumnya, sebenarnya Sony sudah melakukan berbagai macam eksperimen dengan mempergunakan Eye Toy. Lalu mereka pun mencoba untuk menyertakan sebuah sensor terpisah dan dengan software terpisah pula langsung ke dalam kontrolernya. Alhasil muncullah prototipe pertamanya yang diperagakan pada E3 2009 Sony press confrence kemarin. Pada TGS 2009, Sony kemudian memperlihatkan demo dimana Playstation Move di pergunakan, dikombinasikan bersama dengan dualshock pada PlayStation 3 Wireless Controller melalui permainan Biohazard 5: Alternative Edition. Banyak pengunjung kemudian memberikan masukan bahwa memegang dua buah kontroler yang berbeda sangatlah tidak nyaman. Saat itu, sudah beredar rumor pula yang mengatakan bahwa Sony tengah mengembangkan supplementary/ optional controller macam Nunchuck pada Wii-mote. Pada bulan Januari 2010 lalu, secara resmi Sony mengumumkan mengenai rencana peluncuran kontroler sekitar quartal ke 3 dan 4 tahun ini. Dan pada tanggal 10 Maret lalu, Sony mengumumkan nama resmi dan logo kontroler tersebut dalam event Game Developers Conference, sekaligus memperlihatkan desain resmi PlayStation Move sub-controllernya.
Design

Seperti halnya dengan PlayStation Wireless Controllers (Sixaxis, DualShock 3), baik PlayStation Move motion controller dan PlayStation Move sub-controller akan mempergunakan Bluetooth 2.0 wireless radio communication. Kedua alat akan disupport oleh internal lithium-ion battery yang dapat diisi ulang via USB Mini-B port.
PlayStation Move motion controller memiliki bentuk seperti remote control namun ditambahkan dengan sebuah orb di bagian kepalanya yang dapat menyala berwarna-warni berkat RGB LED yang dipasangkan dibagian dalamnya. Warna-warna yang muncul menandakan keadaan atau status kontroller dan juga sebagai marker. Posisi marker tersebut kemudian akan di tracking oleh Playstation Eye. Sedangkan keadaan atau status kontroller yang dimaksud adalah jarak antara kontroler dengan Playstation Eye. Tracking yang dilakukan Playstation Eye pun dilakukan dalam tiga dimensi dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang sangat tinggi . Dengan petunjuk warna dari kontroler, gamer pun dapat menentukan posisi yang tepat untuk mempergunakannya sehingga dapat meminimalisir terjadinya lag.
Jumlah sensor yang dipasangkan di dalam kontroler berjumlah dua buah. Terdiri dari sebuah three-axis linear accelerometer dan sebuah three-axis angular rate sensor, yang dipergunakan untuk mendeteksi gerakan berputar dan juga gerakan-gerakan lainnya. Magnetometer yang dipasangkan pada kontroler juga berfungsi untuk menyesuaikan orientasi kontroler terhadap magnet Bumi untuk membantu membenarkan error/ drift pada sensor. Dengan seonsor tersebut, sudut mati yang tidak dapat dicapai oleh kamera, misalkan dibalik player atau benda lainnya, sudah tidak menjadi masalah lagi.
Interface yang dapat ditemukan pada kontroler terdiri dari directional pad, action button (Segitiga, Lingkaran, X, Kotak),dan sebuah PS button. Seluruh tombol tersebut sudah disusun menyerupai remote control untuk Blue-ray Player dan dibagian sampingnya diletakkan tombol Select dan Start. Di bagian bawah kontroller, pihak Sony juga masih menyertakan sebuah analog. Dan seperti halnya pada Wii mote, Playstation Move juga menyertakan wrist strap, USB port, dan extension port.
Untuk game yang mendukung 4 player sekaligus. Playstation move juga akan membedakan player satu dengan player lainnya dengan mempergunakan perbedaan warna pada orb pula. Guna mencegah terjadinya error dan mempermudah Playstation Eye memasukkan input data dari beberapa kontroler sekaligus maka Sony lebih mendukung fitur multiplayer dimana gamenya cukup dimainkan mempergunakan 1 kontroler saja. Sedangkan untuk game dengan banyak kontroler, maka sony menjanjikan akan adanya penambahan opsi pada option sistemnya. Seluruh image yang ditangkap oleh playstation eye tetap diproses pada Cell processor yang akan memakan sistem memori sebesar 1-2 Mb.
Sub-controller

PlayStation Move sub-controller merupakan kontroler tambahan yang berfungsi untuk memperlengkapi PlayStation Move, memudahkan gamer untuk memainkan game-game tertentu. Seperti pada Wii-mote, PlayStation Move sub-controller akan menggantikan fungsi D-pad pada PlayStation Wireless Controller. Disana terdapat fitur berupa left analog stick (lengkap dengan fungsi L3), D-pad, tombol L1 danL2 analog, tombol action macam X danO , dan PS button. Karena seluruh kontroler yang ada mengambil dasar dari Wireless Controller, maka Sixaxis atau DualShock 3 controller dapat dipergunakan sebagai PlayStation Move sub-controller pula.

Hitech – The Revolution of Kinect


Definition of Kinect
Kinect for Xbox 360, atau biasa hanya disebut sebagai “Kinect” saja, pada awalnya sempat dinamakan sebagai “Project Natal”. Kinect adalah produk terbaru dari Microsoft yang memperkenalkan teknologi motion gaming sebagai fitur utamanya. Kinect membuat pemain dapat berinteraksi dengan Xbox 360 tanpa menggunakan game controller. Melalui Kinect, pemain dapat bermain game Xbox 360 cukup hanya dengan menggunakan gerakan tangan atau gerakan tubuh lainnya.
Teknologi Kinect diciptakan dengan tujuan untuk memperluas peminat Xbox 360 diluar batas kalangan gamer. Saat ini Kinect bersaing ketat dengan “Playstation Move” dari Sony dan “Wii MotionPlus” dari Nintendo. Produk Kinect pertama kali dirilis pada tanggal 4 November 2010 di wilayah Amerika Serikat, produk ini memasuki wilayah Jepang pada tanggal 20 November 2010.
 
Dan dengan begitu saja, ketiga console generasi sekarang ini telah menggunakan teknologi motion gaming sebagai senjata utama masing-masing…
 
Kinect’s Technology
Teknologi Kinect dibuat berdasarkan sistem sofware dari developer Rare yang merupakan bagian dari Microsoft Game Studio. Sedangkan teknologi kamera yang digunakan oleh Kinect dibuat dari developer Israel bernama PrimeSense. Sensor Kinect mampu menangkap dan mendeteksi gerakan tubuh secara akurat, pemain cukup hanya menggunakan tubuh mereka untuk berinteraksi dengan dashboard Xbox 360, bermain game, atau bahkan mengakses fitur-fitur Xbox Live.
 
Ketika pertama kali Kinect diperkenalkan oleh Microsoft, produk ini telah direncanakan untuk menampilkan berbagai macam fitur-fitur yang menarik, seperti: Voice command, voice chat/video chat, facial/voice recognition, dan berbagai macam fitur lain. Namun sampai sekarang ini selain dari fitur facial recognition, teknologi Kinect sebagian besar digunakan hanya untuk mendeteksi pergerakan pemain saja.
 
Unlocking the Potential of Kinect
Pihak Microsoft secara tidak langsung menyatakan kalau Kinect adalah teknologi masa depan yang akan merubah dunia gaming. Meski pada kenyataan sekarang ini sebagian besar game-game Kinect yang telah rilis lebih di dominasi oleh game-game casual, produk ini dipercayai mampu memikat tidak hanya para casual, tetapi juga para pemain veteran dalam dunia gaming.
Melihat perkembangan Kinect sekarang ini sebagai “motion gaming”, produk ini malah terlihat mempunyai potensi yang terbatas. Fitur utamanya yang menonjolkan konsep “bermain tanpa menggunakan controller” ternyata malah membatasi pihak developer dalam menciptakan interaksi permainan. Hasilnya sampai sekarang ini hampir seluruh game-game khusus Kinect tampil sebagai casual games. Belum ada developer game yang sekarang ini mampu menggunakan kemampuan Kinect secara maksimal.
Tidak lama setelah perilisan perdana Kinect, perusahaan Adafruit Industries menawarkan hadiah kepada mereka yang berhasil menciptakan program applikasi “open source driver” untuk Kinect. Hal ini otomatis membuat banyak developer, programmer, dan bahkan hacker saling berlomba-lomba untuk mengutak-atik teknologi Kinect. Pihak Microsoft spontan menentang tindakan yang dilakukan oleh Adafruit Industries, dengan menyatakan kalau “produk Kinect tidak membenarkan modifikasi apa pun”, dan “produk ini telah di desain khusus untuk menjaga adanya kemungkinan modifikasi atau hacking”.
Namun pada akhirnya Adafruit mengumumkan Hector Martin sebagai pemenang. Ia berhasil menciptakan sebuah program driver Linux yang menggunakan fitur RGB kamera dan “depth sensitivity” dari Kinect. Pada bulan Desember 2010, PrimeSense, yang mendesain teknologi kamera Kinect, ikut merilis open source driver. PrimeSense kemudian bekerja sama dengan pihak ASUS untuk merilis teknologi PC yang tampil serupa dengan Kinect. Seiring dengan perkembangan ini, sampai sekarang telah banyak pihak programmer atau hacker yang telah berhasil menciptakan berbagai macam applikasi menarik dengan menggunakan teknologi Kinect. Ironisnya, sebagai applikasi motion gaming, Kinect mempunyai potensi yang terbatas. Tetapi sebagai applikasi lain, Kinect malah terlihat menampilkan potensi yang tidak terbatas.
 
KINECT HACKS
Kinect + HMD Virtual Reality
Seorang programmer dari Jepang berhasil menggabungkan Kinect dengan HMD (Head-Mounted Display) Virtual Reality program. Hasilnya ia berhasil menciptakan sebuah demo presentasi FPS, dimana pemain dapat secara real-time mengontrol pergerakan karakter melalui gerakan kepala, tangan, dan kaki. Sekilas demo ini terlihat biasa saja, namun jika teknologi ini berhasil digunakan dalam sebuah game FPS yang solid, Kinect mempunyai potensi untuk menampilkan sebuah “First Person Shooter” yang sesungguhnya.
 
ThriXXX’s 3D “Sex Game”
ThriXXX Software, salah satu developer yang dikenal sering menciptakan game-game dewasa, mencoba menggunakan teknologi Kinect dalam demo presentasi terbaru mereka. Dengan Kinect, pemain mampu berinteraksi dengan tubuh karakter, seperti memegang tangannya, mengusap kepalanya, dan hal-hal lain yang sebaiknya diserahkan kepada imajinasi saja…
 
Minority Report, Kinect-Style
Masih ingatkah dengan film layar lebar berjudul “Minority Report”? Dua grup dari MIT menggunakan Kinect untuk menciptakan interface layar virtual, dimana kita hanya perlu menggunakan jari dan tangan kita untuk menavigasi menu-menu yang ada di interface tersebut. Sehubungan dengan applikasi ini, Kinect juga mampu berjalan sempurna sebagai pengganti “mouse” dalam OS Windows 7. Pengguna Windows 7 cukup menggunakan tangan mereka untuk berinteraksi dengan menu-menu Windows.
 
3D Image Reconstruction with Kinect
Nicolas Burrus telah bereksperimentasi dengan Kinect untuk menciptakan rekonstruksi 3D image dengan menggunakan dua buah Kinect. Dari demo yang diperlihatkan, ia berhasil menciptakan konstruksi kotak kardus Kinect secara 3D, lengkap dengan tampilan lingkungan di sekitarnya. Hanya dengan dua Kinect, produk ini mampu menciptakan projeksi 3D secara minimal. Ini artinya jika kita mempunyai cukup Kinect dalam satu ruangan, kita bisa mendapatkan rekonstruksi 3D dari ruangan tempat Kinect berada, lengkap dengan segala macam furniturnya. Dunia virtual reality sepertinya semakin dekat dalam mencapai tingkat kesempurnaan…
 
Kinect + FAAST
Murilo Saraiva de Queiroz dan demize2010 menggabungkan Kinect dengan program FAAST (Flexible Action and Articulated Skeleton Toolkit) untuk memainkan game-game kuno seperti “Doom”, “Legend of Zelda”, dan bahkan game seperti MAME Gladiator. Kinect juga bisa digunakan untuk memainkan game platformer seperti Super Mario Bros.
 
Closing Words…
Perkawinan silang antara Kinect dengan berbagai macam applikasi ternyata mampu menciptakan berbagai macam potensi yang sangat menarik. Selain dari hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi applikasi “mutant” yang telah terciptakan berkat kemampuan tersembunyi dari Kinect. Pada akhirnya Steve Ballmer dari Microsoft pun ikut menyatakan bahwa pihak Microsoft akan mendukung teknologi Kinect untuk PC secara legal. Untuk sekarang ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Microsoft, namun rasanya tidak lama lagi untuk menantikan Kinect sebagai teknologi masa depan yang akan merubah tren dunia gaming sekarang ini.

'zyz'iqbal Fan Page